1 Karena, jenis
jenis pupuk organik banyak. maka berikut ini beberapa contoh cara pembuatan
pupuk organik dan ciri - ciri pupuk organik yang baik...
1. Pupuk organik cair
secara anaerob
Cara
membuat pupuk cair dengan proses secara anaerob atau secara fermentasi tanpa
bantuan sinar matahari ini, kita bisa memakai beberapa bahan yang tersedia di
lingkungan kita masing-masing seperti buah tomat, pepaya, mangga dan lain
sebagainya,
adapun tahap pembuatan Pupuk
Cair Organik adalah sebagai berikut :
1. Bahan sampah hijauan
atau buah buahan(buah tomat, pepaya, mangga dan lain), kemudian masukan kedalam
karung dan tekan sampai padat lalu kita ikat. (usahakan benar-benar padat)
2. Tahap selanjutnya
yaitu kita buat larutan media dengan mencampurkan Cairan molase atau gula putih
bisa juga kita menggunakan gula merah jikalau gula putih tidak tersedia
sebanyak 1/2 kg, 1 liter
air cucian beras, 1 liter air
kelapa yang sudah tua, dan air bersih sekitar 7 liter . lalu masukkan kedalam
ember besar atau bahan lainnya yang berukuran sekitar 20 liter. (bila kita
menggunakan gula merah harus kita cairkan terlebih dahulu.
3. Setelah semuanya siap
lalu kita masukkan hijauan/sampah tadi yang sudah kita kemas dalam karung ke
dalam ember tersebut, (biar tidak mengambang kasih pemberat). Usahakan tutup
wadah tadi benar-benar rapat supaya udara tidak masuk serta penyimpanan wadah
tersebut harus ditempat teduh yang tidak tersinari oleh matahari.
4. Waktu yang dibutuhkan
untuk tahap permentasi ini yaitu sekitar 7-10 hari bila setelah waktu tersebut
kita melihat ada bercak putih pada permukaan air, berarti fermentasi kita
benar-benar berhasil dan pupuk tersebut siap kita angkat. Sampah yang didalam
karung tadi kita bisa gunakan sebagai kompos dan airnya adalah sebagai pupuk
organik cair.
Untuk
cara penggunaan pupuk cair organik tersebut kita bisa menyiramkannya langsung
ke media tanam atau menjadi pupuk semprot untuk daun tanaman. penyiraman pada
media tanam atau akar kita bisa menggunakan dosis 500: 1 (500 liter air : 1
liter pupuk cair) dan untuk disemprotkan ke daun adalah sekitar 100:1 adapun
penggunaan bila pada musim kemarau kita bisa menggunakan 1 minggu 1 kali
penyemprotan atau penyiraman, dan untuk musim penghujan harus 3 kali dalam
seminggu.
2. KOMPOS BIOAKTIF
Pupuk organik kompos
bioaktif ini dibuat dari limbah pertanian padat (tandan kosong kelapa sawit,
sisa pangkasan teh, kulit buah kakao, jerami padi, batang jagung, dll.) yang
proses dekomposisinya menggunakan orgadec. Orgadec adalah aktivator pelapukan,
bukan penghancur sehingga hasil pengomposan tidak hancur dan banyak
dipergunakan oleh perkebunan besar.
Bahan - Bahan:
·
Bahan organik segar dicacah dengan ukuran 2,5 - 5 cm
dengan volume minimal 1 m3 (jika menggunakan jerami sebanyak 100 -200 kg).
·
Untuk 100 kg bahan organik lunak (jerami/batang
jagung/dawn/rumput) diperlukan orgadec sebanyak 1/2 kg, sedangkan 100 kg bahan
berkayu diperlukan 1/4 kg orgadec.
Cara Pembuatan:
1. Aduk orgadec dengan
bahan organik secara merata.
2. Masukkan'/4 m3 ke dalam kotak berfentilasi
kemudian disiram air sampai kadar air mencapai 50%, masukkan lagi '/a bagian
dan siram air lagi, begitu seterusnya hingga mencapai ketinggian 100 cm. Simpan
bahan kompos ini ditempat yang terlindung dari sinar matahari dan hujan, serta
hindari kontak langsung dengan tanah.
3. Tutuplah tumpukan
bahan kompos tersebut dengan lembaran plastik transparan, biarkan selama 2-4
minggu. Pembalikan kompos dilakukan setelah dua minggu, ditandai dengan
terjadinya penyusutan volume kurang dari 20%.
Ciri-ciri
pupuk organik yang baik:
*
Warna coklat kehitaman
*
Suhu awal relatif sama dengan akhir dari pengomposan
*
Volume minimal menyusut 20
*
Berbau harum dan tidak menyengat
*
Analisis C/N rationya kurang 30.
SUMBER :
http://sugiyarti-unindra-bio2a.blogspot.com/2008/11/pupuk-organik.html
0 komentar:
Posting Komentar