Mengenai Saya

jagalah lingkunganmu, dengan menggunakan pupuk organik
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

LINGKUNGAN HIDUP DAN PUPUK ORGANIK



  •    lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.


Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri.Akan tetapi, manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas kehidupannya. Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan sebagai:

1. media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan;
2. wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau    manusia lainnya;
3. sumber energi;
4. sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia; serta
5. media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat dilindungi untuk dilestarikan

Untuk dapat menjaga lingkungan hidup, salah satunya dapat kita lakukan dengan cara memakai pupuk yang aman untuk lingkungan  dan tidak memberi dampak pencemaran. Contohnya adalah pupuk organik...                                                                                               

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PERBEDAAN PUPUK ORGANIK DENGAN PUPUK ANORGANIK

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEJARAH PUPUK ORGANIK

Sejarah penggunaan pupuk diperkirakan sudah mulai pada permulaan dari manusia mengenal bercocok tanam >5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari pemupukan untuk memperbaiki kesuburan tanah terdapat pada kebudayaan tua manusia di negeri-negeri yang terletak di daerah aliran sungai-sungai Nil, Euphrat, Indus, di Cina, Amerika Latin, dan sebagainya (Honcamp, 1931). Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun.
Pupuk hayati pertama yang dikomersialkan adalah rhizobia, yang oleh dua orang ilmuwan Jerman, F. Nobbe dan L. Hiltner, proses menginokulasi benih dengan biakan nutrisinya dipatenkan. Inokulan ini dipasarkan dengan nama Nitragin, yang sudah sejak lama diproduksi di Amerika Serikat. Pada tahun 1930-an dan 1940-an berjuta-juta ha lahan di Uni Sovyet yang ditanami dengan berbagai tanaman diinokulasi dengan Azotobacter. Bakteri ini diformulasikan dengan berbagai cara dan disebut sebagai pupuk bakteri Azotobakterin


Di Indonesia sebenarnya pupuk organik itu sudah lama dikenal para petani. namun, pada saat ini kebannyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganyapun relatif murah karena di subsidi, dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung kepada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap lingkungan hidup dan perkembangan produksi pertanian.
Tumbuhnya kesadaran akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan pada sebagian kecil petani telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik. Pertanian jenis ini mengandalkan kebutuhan hara melalui pupuk organik dan masukan-masukan alami lainnya. Penggunaan pupuk hayati untuk membantu tanaman memperbaiki nutrisinya sudah lama dikenal. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JENIS - JENIS PUPUK ORGANIK



  1. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
 Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:
  •                Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
  •            Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.


Pupuk kandang bermanfaat
1.    untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro.
2.     mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik.
3.     Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman biSa optomal.

Pupuk kandang yang telah siap digunakan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan.
Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.
 Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baIk dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.

    2.  Pupuk hijau

Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti sisa–sisa tanaman, kacang-kacangan, dan tanaman paku air (Azolla). 
Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat.

 Pupuk hijau bermanfaat
1.    untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah,
2.    Meningkatan produktivitas tanah
3.    ketahanan tanah terhadap erosi.

Pupuk hijau digunakan dalam:
-          Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman lorong, dimana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.
-          Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau tanaman yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman tahunan.
              
           3.  Pupuk Kompos

Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan azola.
Beberapa kegunaan kompos:
  •        Memperbaiki struktur tanah.
  •     Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir
  •     Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
  •    Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.  Menambah dan mengaktifkan unsur hara.


Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).

     4. Humus

Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agro industri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan., 
Senyawa humus juga berperan:
  • dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air.
  • Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah,
  • membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air,
  • mencegah penggerusan tanah,
  • menaikan aerasi tanah,
  • dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik.
  • sumber makanan bagi tanaman
  • serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah.


Kandungan utama dari kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MANFAAT PUPUK ORGANIK



  1. menghasilkan produk pertanian yang aman dikonsumsi, bergizi serta baik bagi kesehatan,
  2. pengembangan sistem pertanian organik dapat memberikan keuntungan yaitu meminimalkan polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian
  3.  meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka panjang serta memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.
  4. Memberikan peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas,
  5.  mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.
  6. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.
  7.  Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi.
  8.  memperbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan.
  9.  Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus.hai ini dapat memberikan sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman.
  10. Penambahan bahan organik di samping sebagai sumber hara bagi tanaman, juga sebagai sumber energi dan hara bagi mikroba

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CONTOH PUPUK ORGANIK YANG DIPRODUKSI OLEH PABRIK

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

1   Karena, jenis jenis pupuk organik banyak. maka berikut ini beberapa contoh cara pembuatan pupuk organik dan ciri - ciri pupuk organik yang baik...


    1. Pupuk organik cair secara anaerob


Cara membuat pupuk cair dengan proses secara anaerob atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari ini, kita bisa memakai beberapa bahan yang tersedia di lingkungan kita masing-masing seperti buah tomat, pepaya, mangga dan lain sebagainya, 

adapun tahap pembuatan Pupuk
Cair Organik adalah sebagai berikut :
1.    Bahan sampah hijauan atau buah buahan(buah tomat, pepaya, mangga dan lain), kemudian masukan kedalam karung dan tekan sampai padat lalu kita ikat. (usahakan benar-benar padat)
2.    Tahap selanjutnya yaitu kita buat larutan media dengan mencampurkan Cairan molase atau gula putih bisa juga kita menggunakan gula merah jikalau gula putih tidak tersedia sebanyak 1/2 kg, 1 liter air cucian beras, 1 liter air kelapa yang sudah tua, dan air bersih sekitar 7 liter . lalu masukkan kedalam ember besar atau bahan lainnya yang berukuran sekitar 20 liter. (bila kita menggunakan gula merah harus kita cairkan terlebih dahulu.
3.    Setelah semuanya siap lalu kita masukkan hijauan/sampah tadi yang sudah kita kemas dalam karung ke dalam ember tersebut, (biar tidak mengambang kasih pemberat). Usahakan tutup wadah tadi benar-benar rapat supaya udara tidak masuk serta penyimpanan wadah tersebut harus ditempat teduh yang tidak tersinari oleh matahari.
4.   Waktu yang dibutuhkan untuk tahap permentasi ini yaitu sekitar 7-10 hari bila setelah waktu tersebut kita melihat ada bercak putih pada permukaan air, berarti fermentasi kita benar-benar berhasil dan pupuk tersebut siap kita angkat. Sampah yang didalam karung tadi kita bisa gunakan sebagai kompos dan airnya adalah sebagai pupuk organik cair.

Untuk cara penggunaan pupuk cair organik tersebut kita bisa menyiramkannya langsung ke media tanam atau menjadi pupuk semprot untuk daun tanaman. penyiraman pada media tanam atau akar kita bisa menggunakan dosis 500: 1 (500 liter air : 1 liter pupuk cair) dan untuk disemprotkan ke daun adalah sekitar 100:1 adapun penggunaan bila pada musim kemarau kita bisa menggunakan 1 minggu 1 kali penyemprotan atau penyiraman, dan untuk musim penghujan harus 3 kali dalam seminggu.

    
   2. KOMPOS BIOAKTIF
Pupuk organik kompos bioaktif ini dibuat dari limbah pertanian padat (tandan kosong kelapa sawit, sisa pangkasan teh, kulit buah kakao, jerami padi, batang jagung, dll.) yang proses dekomposisinya menggunakan orgadec. Orgadec adalah aktivator pelapukan, bukan penghancur sehingga hasil pengomposan tidak hancur dan banyak dipergunakan oleh perkebunan besar.

Bahan - Bahan:
·         Bahan organik segar dicacah dengan ukuran 2,5 - 5 cm dengan volume minimal 1 m3 (jika menggunakan jerami sebanyak 100 -200 kg).
·         Untuk 100 kg bahan organik lunak (jerami/batang jagung/dawn/rumput) diperlukan orgadec sebanyak 1/2 kg, sedangkan 100 kg bahan berkayu diperlukan 1/4 kg orgadec.
Cara Pembuatan:
1.    Aduk orgadec dengan bahan organik secara merata.
2.     Masukkan'/4 m3 ke dalam kotak berfentilasi kemudian disiram air sampai kadar air mencapai 50%, masukkan lagi '/a bagian dan siram air lagi, begitu seterusnya hingga mencapai ketinggian 100 cm. Simpan bahan kompos ini ditempat yang terlindung dari sinar matahari dan hujan, serta hindari kontak langsung dengan tanah.
3.    Tutuplah tumpukan bahan kompos tersebut dengan lembaran plastik transparan, biarkan selama 2-4 minggu. Pembalikan kompos dilakukan setelah dua minggu, ditandai dengan terjadinya penyusutan volume kurang dari 20%.




Ciri-ciri pupuk organik yang baik:


* Warna coklat kehitaman
* Suhu awal relatif sama dengan akhir dari pengomposan
* Volume minimal menyusut 20
* Berbau harum dan tidak menyengat
* Analisis C/N rationya kurang 30.

SUMBER :
http://sugiyarti-unindra-bio2a.blogspot.com/2008/11/pupuk-organik.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS